Riding Impression TVS Apache RTR 180 Sap7aranu Nusantaride Edition

9 Apr

Pada saat pelaksanaan Parjo, Pasar Jongkok Otomotif 6-7 April 2013 saya berkesempatan mencoba motor yang akan digunakan oleh Team Sap7aranu (baca: Saptaranu) yang akan digunakan mengeksplorasi 7 danau di pulau Sumatra selama 50 hari dengan total jarak 8000 KM. Tulisan ini akan mengulas sebatas riding impression saja dan tidak mengulas detail secara teknis, yang ringan ringan saja yah hehehe.

Saya datang setelah acara press conference Team Sap7ranu selesai, ngobrol dengan team member yang terdiri dari Pak Reza Patunru yang akrab dipanggil Pak Ija sebagai team leader, Andry Berlianto, Pak Andre dan Rere. Saya mengamati 2 motor TVS Apache RTR 180 yang akan digunakan dalam ekspedisi tersebut. Modifikasi fungsional yang telah dipasang adalah windscreen dari Geba Bandung, yang berfungsi mengarahkan angin ke atas kepala dan kesamping sehingga mengurangi tekanan angin di muka helm, dada, bahu dan lengan atas lalu pannier alumunium produk 7Gear sebagai bagasi tambahan, spoke wheel dan ban dual purpose yang cukup handal untuk melintas jalur offroad. Cukup surprise juga melihat Apache yang sudah di dress up sehingga terlihat gagah, melebihi ekspektasi saya sebelumnya

Tuh motornya, gagah kan :D

Tuh motornya, gagah kan 😀

Ada dua unit motor TVS Apache RTR 180 Sap7aranu Nusantaride Edition yang dipajang yaitu kepunyaan Pak Ija dan Andry. Perbedaanya di motor Pak Ija menggunakan handle bar Tiger Revo yang lumayan tinggi dan kepunyaan Andry seperti foto diatas menggunakan handle bar YT yang lebar. Sambil ngobrol iseng saya tanya ke Pak Ija apakah diberbolehkan untuk mencoba motornya dan beliau dengan antusias menjawab “woohh..silahkan mas!” Hahayy…kesempatan pertama yang nyoba sih temen saya Pey, saya amati saat teman saya yang mengendarai sepertinya ini motor mempunyai torsi yang cukup galak karena dibejek bejek gasnya nurut aja dan nyaman dibawa meliak liuk mengitari cone slalom.

Mejeng dulu sebelum ngegas

Mejeng dulu sebelum ngegas

Tiba giliran saya, kesan pertama saat duduk di jok motor tersebut adalah rebound suspensinya yang cukup lembut, baik untuk depan dan belakang. Apakah tipikal motor produk India seperti ini ya ? saya pernah mencoba motor Pulsar 220 milik rekan saya, baik TVS dan Pulsar saat itu menggunakan pannier dalam keadaan fully load dan memang, rebound suspensinya sangat lembut. Ini sangat berguna saat melewati jalan gravel atau offroad ringan tetapi pada saat melibas jalan mulus terutama pada saat cornering terbersit kekhawatiran rebound yang berlebihan terutama pada shock depan sehingga ada efek mengayun. OK, ngetes suspensi udah, menakar bobotnya sudah dan saatnya menyalakan mesin, serta mempelajari console panel. Saya sempat sedikit kagok karena motor pak Ija menggunakan handle bar tinggi sementara saya terbiasa dengan handle bar yang lebar. Raungan mesin terdengar halus sekali tetapi pada saat handle kopling dilepas terasa sekali limpahan torsinya, TVS sangat bermurah hati mengumbar torsi di motor ini, meski cuma berkapasitas 180 cc, beda sekali dengan Honda Tiger 2000 saya yang saya gunakan sehari hari. Ini sangat berguna untuk menghadapi tanjakan dan jalan offroad, tidak perlu memelintir selongsong gas terlalu dalam motor udah ngacir.

Sesaat setelah jalan perlahan menyesuaiakan handling dan rem maka saya mencoba meliuk slalom diantara cone yang disiapkan. Meski sudah menggunakan pannier tidak terasa berat dan liar handle bar saat dibelokkan mengikuti cone slalom, motor pun dengan nurutnya mengikuti arah kemudi, sangat nyaman dan mudah dikendarai. Kemudian saya mencoba mengendarai motor dengan berdiri, bukan berakrobat maksudnya, tetapi teknik enduro riding seperti ini diperlukan saat melibas jalan yang tidak rata sehingga getaran ataupun guncangan motor diredam oleh kaki dan tangan serta menambah keseimbangan dan menjaga organ keseimbangan kita tidak dipengaruhi oleh guncangan motor. Jarak dan sudut lengan terhadap handle bar serta posisi kaki pada saat berdiri cukup nyaman dan tetap bisa mengendalikan handle bar, rem depan dan belakang, kopling serta pemindahan persneling bisa dilakukan dengan nyaman pada posisi berdiri ini.

Pada saat melewati trek slalom dengan posisi berdiri terasa mudahnya dengan posisi duduk di jok mengendarai motor ini, saya sama sekali tidak kagok melakukan slalom dengan berdiri di motor. Cukup menggunakan gear 1 dengan buka tutup gas sesuai irama belokan di cone dan koreksi kecepatan dengan lembut menggunakan rem belakang. Perfect. Bisa dibayangkan saat bermanuver di medan offroad motor ini akan sangat mudah dikendalikan, cuma butuh sedikit pembiasaan saja maka motor ini terasa sangat jinak. Kebetulan di sebelah trek test ride ada hamparan tanah dengan rumput yang dibatasi oleh semacam pembatas paving. Mumpung sepi motor saya naikkan kesana. Dengan posisi gear 1 berjalan perlahan masih di posisi berdiri motor terasa sangat stabil, sedikit sentakan gas, hup ! maka motor udah naik dengan mudahnya. Diatas medan tanah berumput itu saya sedikit buka gas dan benar, suspensi lembutnya dengan sempurna meredam kountur tanah yang tidak rata, kembali saya melakukan sedikit hard braking depan belakang maka motor berdeselerasi dengan sempurna dan kembali turun ke aspal. Sangat menyenangkan mengendarai motor ini. Oiya, peranti rem sudah di upgrade menggunakan part Yamaha Scorpio beserta tromolnya.

Posisi berdiri yang nyaman saat slalom

Posisi berdiri yang nyaman saat slalom

Tinggal satu test yang saya lakukan yaitu berbelok tajam masih dengan posisi berdiri, dan memang bisa dilalui dengan mudahnya dengan menggunakan motor ini. Well, overall motor ini sangat user friendly meskipun sudah diberi beban tambahan berupa pannier dan isinya, dikombinasi dengan torsi berlimpah maka saya merasa seperti anak2 yang barusan mendapat mainan barunya. A lot of fun to ride. Tinggal dibuktikan endurance/ketahanan mesinnya saja saat benar benar menjelajahi 8000 km dengan berbagai kondisi jalan.

Berbelok dengan mudahnya

Berbelok dengan mudahnya

Suatu keputusan yang tepat Team Sap7aranu Nusantaride memilih TVS Apache RTR 180 ini dan saya rasa juga pihak TVS juga pas mendapat partner Sap7aranu Nusantaride dalam mencoba ketangguhan motor ini. Sukses untuk TVS dan Sap7aranu Nusantaride dalam menjalankan misinya nanti untuk mengenalkan potensi di Sumatra secara lebih mendalam dan menunjukkan ke masyarakat bahwa alam Indonesia itu luar biasa indah. Terima kasih juga untuk para sponsor yang memungkinkan ekspedisi ini dapat terlaksana dengan baik.

Sebagai catatan :
Kondisi test ride dilakukan di lintasan tertutup tanpa ada gangguan lalu lintas kendaraan lain. Karena saya tidak menggunakan perlengkapan keselamatan berkendara saat sesi test ride, mohon jangan ditiru riding dengan cara seperti ini di jalan raya, sangat sangat berbahaya.

16 Responses to “Riding Impression TVS Apache RTR 180 Sap7aranu Nusantaride Edition”

  1. andryberlianto 9 April 2013 at 2:47 pm #

    terimakasih mas bimo 🙂

    • tedy tabiang 9 April 2013 at 2:51 pm #

      sukses buat mas andry, juga pa dhe ija, om andre dan rhere

    • bimoadv 9 April 2013 at 3:10 pm #

      your most welcome Andry

  2. tedy tabiang 9 April 2013 at 2:49 pm #

    ulasannya sangat lengkap mas bim…. good report

    • bimoadv 9 April 2013 at 2:57 pm #

      Terima kasih da 😀

  3. afif putra 9 April 2013 at 3:16 pm #

    hadeuuh.. test ride pake sendal celana pendek tanpa helm.. punya nyawa berapa toh mas..

    • bimoadv 9 April 2013 at 3:22 pm #

      Waktu itu saya memang tidak memakai proper riding gear dan FYI itu bukan sendal melainkan sepatu kets. Saya sangat sadar akan syarat2 keselamatan berkendara dan mengapa saya berani test ride karena lintasanya adalah lintasan tertutup dan kecepatannya saya jaga dibawah 30 km/j. Diakhir post saya sudah menulis disclaimer bahwa hal ini untuk tidak ditiru.

  4. unana langga 9 April 2013 at 3:47 pm #

    makasih langgah…langgah ganteng banget

    • bimoadv 9 April 2013 at 3:55 pm #

      ah siapa sih inih? spam ya ?

  5. alexsetiaa 9 April 2013 at 4:30 pm #

    ulasan yang ringkas namun tetap berbobot…….

    • bimoadv 9 April 2013 at 4:41 pm #

      terima kasih Lex 😀

  6. Yamagami Da 9 April 2013 at 5:19 pm #

    sukses buat team sap7aranu nusantaride, dan TVS….mantap om Bimo reportasenya….

    • bimoadv 9 April 2013 at 5:27 pm #

      Terima kasih Yamagami 😀

  7. darwinarya 11 April 2013 at 2:44 pm #

    manteeebbb report artikelnya, mas bim..
    Udah lama ngga maen-maen kesini lagi. Kirain udah non-aktif nulis :p

    • bimoadv 11 April 2013 at 2:49 pm #

      terima kasih ndarmo #ehh

  8. abdul hidayat 27 July 2014 at 3:03 am #

    ban belakang kalo pake veleg jari2 yg ideal pake tromol punya motor apa ya. di tunggu jawabanya

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: