Pelabuhan Padangbai, 24.00 WITA
Sore sebelum berangkat saya mendapat sms dari Dio dan Eri HTML Lombok untuk memberi kabar akan menyebrang jam berapa, karena akan dijemput di pelabuhan Lembar. Setelah mendapat tiket dan mengantri menunggu kapal datang saya pun memberi kabar ke Dio dan Eri tentang jadwal keberangkatan. Terakir saya ke Lombok pada waktu saya kuliah taun 1995 backpacking bersama teman2 kuliah, 15 tahun yang lalu itu ckckckc….dulu tahun segitu Lombok sepi sekali, gimana keadaannya sekarang ya? Terompet kapal ferry berlabuh membuyarkan lamunanku, saya dan Guruh bersiap diatas motor dan masuk ke perut kapal, motor diparkir di dekat dinding lambung kapal dan diikat utk antisipasi jatuh karena gelombang. Pada saat di dek parkir saya ditawari abk utk menyewa kamarnya sebesar 50 ribu, tanpa pikir panjang saya setuju, lumayan bisa selonjoran selama 5 jam pelayaran. Kamarnya kecil tapi bersih dan nyaman, Guruh langsung ambil posisi di bed atas saya di bawah dan bersiap tidorrrr…zzz…zzz..zzz..zzz..zz..selama tidur saya selalu terbangun saat kapal bergoyang karena ombak, rupanya gelombang cukup tinggi dan terasa sekali goyangannya….saya dzikir terus aja berharap gak kenapa kenapa….udah bagus enggak mabuk laut.Pelabuhan Lembar, Lombok, 25 Mei 2010 Jam 05.00 WITA. Kami sudah dibangunkan oleh ABK karena kapal sudah merapat, beres2 dan segera turun ke dek parkir kendaraan..Bujuggg…isinya bis ama truk semua tuh kapal, mana parkirnya mepet2 lagi…Perlahan lahan diantara truk dan bis kami turun kapal…..diujung jembatan dermaga ada sosok pengendara tiger fullbox yang melambai2kan tangan sambil menyalakan klakson, kami hampiri dan ternyata Bro Eriasmono…mantan HTML Depok dan Moderator KHTI yang konon galak hahahaahahhahaha…..Eri dulu kuliah di Semarang dan sering ngobrol via KHTI dengan saya dan malah akirnya ketemu di Lombok….sungguh cerita yang rumit ya ri..halakh…Setelah ketemu dan salaman saya nyari toilet dulu karena udah kebelet pipis hehehehe….setelah itu kami menuju ke rumah bro Eri di Ampenan…perjalanan santai, Lombok diwaktu subuh cukup dingin dan sepi. Kurang lebih jam 6 kurang kami sampai di kota Ampenan di rumah bro Eri…ngobrol2 sebentar karena hari kerja Eri dan istrinya siap2 berangkat ke kantor serta berpesan nanti akan ada Saipan sama Dio yang akan nemenin muter2. Saya dan Guruh tidur lagi sambil menunggu Saipan sama Dio datang hahahaah….
Pagi2 samar2 terdengar suara orang ngobrol di teras…ternyata Dio sama Saipan udah datang, oleh tuan rumah udah disiapin nasi goreng buat sarapan…wowww..tuan rumah yang baik nih Eri hihihihi….sambil ngobrol di teras kami berempat merencanakan kegiatan hari ini, pertama kita akan cari hotel, Guruh mengusulkan cari resort yang di pinggir pantai di Senggigi dan oleh Dio disarankan ke hotel tempat rombongan HTML Malang menginap waktu mereka di Lombok. OK, prepare…segera 4 motor meluncur ke kawasan wisata Senggigi…dari Ampenan
trus begitu tiba di gerbang kawasan Senggigi kita foto2…Yes Gur, we’ve made it ! yang aneh sepanjang jalan banyak mobil bernopol H alias semarang, heh ? gak salah liat neh? Ini Lombok ato Semarang hahahah….Melewati Pura Batu Bolong kami pun berhenti sebentar di pinggir jalan untuk foto karena pemandangan yang bagus, lalu tiba di kawasan wisata Senggigi…mirip dengan Bali tapi disini moderenisasi belum terasa bener jadi masih kerasa alami banget. Sama Dio langsung diarahkan ke Hotel Darmarie dan langsuk cek in. Istirahat sebentar lalu Dio pamit balik ke Mataram untuk men service motornya Eri. Setelah mandi saya Guruh dan Saipan pun ke pantai Senggigi di belakang hotel…yippieeeee….foto2an sebentar sebagai barang bukti udah pernah nyampe Lombok on two wheels hahayy…setelah itu kami bersiap2 meluncur ke Mataram menjemput Dio. Motornya Eri di service di AHASS, disana kita menunggu sebentar sampai jam setengah 12an siang. Rencana setelah ini menuju ke Pantai Kuta di Lombok Timur kalo g salah, Dio udah berkoordinasi dengan bang Ardi yang Humas Lombok Tiger Club (Lotic) untuk mengantar kami Setelah urusan di AHASS kelar kamipun meluncur ke Mataram tempat bang Ardi menunggu, setelah ketemu dan saling meperkenalkan diri bang Ardi segera mengajak jalan mengingat langit semakin mendung..bener aja..ketika di daerah Peteluan hujan mulai turun, saya minta minggir untuk memakai jas hujan…..yang lain ? kagak pake sodara2…Guruh, bang Ardi, Dio ama Saipan cuek aja gak pake jas hujan dan tak lama kemudian hujan lebat sekali menerjang kami. Bener2 hardcore biker dah mereka…ampunnn…mendekati kota Praya hujan masih lebat dan bang Ardi mengarahkan kami ke rumah makan untuk makan siang di Warung Ijo, dengan kondisi basah kuyup kami berempat duduk di sebuah saung dan memesan makanan. Kami ngobrol sangat akrab dan memang slogan brotherhood without limit bener2 terasa secara harfiah disini. Bang Ardi banyak bercerita tentang perkembangan klub di Lombok, cerita soal Sumbawa, Pulau Lombok sendiri dan sebagainya. Rekan2 biker disana sungguh tidak memandang stiker apa yang menempel di motormu, dan bang ardi meminta kami sebelum pulang untuk mampir ke sekretariat Lotic, dengan senang hati saya mengiyakan, kapan lagi bisa ketemu muka dan silaturahmi dengan sodara2 jauh? Kesempatan yang langka ini. Karena hujan mulai reda dan jam sudah menunjukkan jam setengah 3 sore kami bergegas berangkat. Ternyata motornya Eri yang dipake Dio ngadat gak mau nyala, dicek busi, dll sama bang ardi tetep gak mau nyala. Akirnya diputuskan motornya Dio didorong sama bang Ardi ke bengkel terdekat. Oiya, Saipan udah memisahkan diri pulang duluan tadi karena banyak tugas kuliah.Saya dan Guruh menyusul ke bengkel tadi dan motornya Eri sedang diperbaiki. Kami berembug karena sudah terlalu sore kalau dipaksakan ke Kuta bisa gelap sampai sana dan jalan pulangnya cukup berisiko kata bang Ardi, kita nurut aja mah sama yang punya pulau hahahaha…tapi sama bang Ardi kita dibawa ke calon bandara yang baru di Praya. Setelah motornya Eri idup gentian motor saya yang ngadat hadooohhhhh….setelah utak atik ini itu nyala juga akirnya hihihiihh…..perjalanan dilanjutkan, jalanan basah naik turun melewati perkampungan sungguh pemandangan yang sangat indah. Tak lama kemudian kami sampai di proyek bandara international Lombok yang baru, setelah bang ardi minta ijin ke petugas jaga kamipun diberi id pass masuk ke proyek. Parkir di depan terminal bandara kamipun berfoto ria, langit sehabis hujan cukup bersih sehingga gunung Rinjani tampak di kejauhan. Setelah puas berfoto ria kamipun kembali kearah Mataram, rupanya diam2 bang Ardi mempunyai rencana dengan tidak melewati jalan yang sama dengan keberangkatan tadi…selapas kota Praya di daerah Dare tiba2 rombongan dibelokkan ke kiri masuk ke bypass yang nembus ke Mataram lewat Lombok Barat. Bagian terbaiknya dalam perjalanan ini adalah jalan bypass itu belum sepenuhnya jadi :D. The adventure begin, bagian awal dari jalan berupa aspal rusak yang tergerus oleh banjir yang disebabkan hujan deras tadi, ada beberapa bagian jalan yang dialiri air sehingga seperti sungai….wooohooooooo..saya berteriak kegirangan…kondisi itu kurang lebih 10 kilo-an. Offroading jalan tanah, aspal rusak, water crossing sungguh sangat2 menyenangkan, sayang sunggguh sayang saking asiknya ber adventure kita lupa foto2an..halaghh…sepertinya bang Ardi bisa membaca pikiran saya ahahahahhaha…..Guruh yang dibelakang menggunakan ban 17” lebar kerepotan di jalur offroad dan walhasil ngepot2lah bannya dia. Hampir sepanjang jalan itu saya berdiri sampai kaki dan tangan pegal. Yup..there’s no doubt this is the best part on the whole trip ! selepas jalur offroad itu masuk ke jalan aspal tapi diselingi jalan tanah karena ruas jalan bypassnya blm jadi semua. nih foto2 nyahh
Sesampainya di depan kantor bupati Lombok Barat kami berhenti istirahat, lengan dan kaki pegel semua, saya berterima kasih ke bang Ardi diajak lewat jalan tadi, sungguh perjalanan yang sangat berkesan. Di depan kantor bupati ada boulevard tempat anak2 muda nongkrong, waktu itu udah jam 17.30 WITA dan perjalanan dialanjutkan ke Mataram lalu kami mampir di SPBU, di sini bang Ardi pamit pulang, terima kasih banget udah ditemenin bang. Setelah isi bensin dan mengarah ke Senggigi motornya Dio ngadat lagi…..tiba2 ada brader dari Thunder Club nyamperin dan ikut bantuin…setelah diutak atik karbunya tuh motor mau idup lagi meski agak brebet jalannya. Dio mengantar kami balik ke hotel di Senggigi lalu dia pulang ke Mataram dan abis itu dia balik jemput kita lagi di Hotel untuk mengantar makan malam. Makan malam di Senggigi pasti mahal maka kita diajak Dio makan di Mataram tempat HTML Malang dan Bekasi makan waktu mereka ke Lombok. Saya pesan plecing ayam dengan tingkat pedes yang paling minim. Tetep pedes tapi enak dan sedapp plecing ayamnyah, minimal bisa bikin mata melek karena ngantuk. Ya, mata kami udah 5 watt dan untuk makan malam kita harus turing Senggigi-Mataram-Senggigi ahahahahahahaha setelah itu balik ke hotel dan zzz..zz..zzz…ada yang lucu neh..saking ngantuknya dan area hotel yang gelap kita sempet hampir salah masuk ke cottage orang…upss..untung keburu nyadar… Senggigi, 26 Mei 2010, 08.00 WITA. Tidur yang sangat nyenyak karena kecapekan dan hotel yang nyaman bikin telat bangun, mandi dan beres2 pas ketika si Dio nongol lagi ke hotel. Destination Today: Gili Trawangan….nyilem kita hari ini. Setelah packing kami bertiga sarapan lalu check out dari hotel dan bersiap di motor. Rute hari ini adalah ke Bangsal, tempat menyebrang ke Gili Trawangan tapi memutar melalui pasar Gunung Sari, Pusuk terus ke Pemenang. Pusuk ini daerah pegunungan tempat hutan monyet, yaa mirip2 Sangeh gitu lah dan jalurnya pasti asik karena pegunungan jadi jalannya berkelok2. Bener juga, jalanan yang sempit dan berkelok naik turun khas kountur pegungungan jadi tantangan sendiri…sampai Pusuk Pass (lupa istilahnya :P) kami berhenti sebentar untuk foto2 karena pemandangan dibawah bagus banget. Lanjut turun dari Pusuk giliran Guruh mengasah ban untuk cornering, saya mencoba foto dia sambil jalan susah banget. Sesampainya di pelabuhan Bangsal kami pun menitiipkan motor, rupanya Dio ini selebritis, udah dikenal sama yang punya penitipan motor disana jadi kami lega gak kepikiran. Setelah ganti kostum ke celana pendek + sandal jepit serta membawa baju ganti kamipun membeli tiket untuk menyeberang. Terakir saya kesini saya ke Gili Air dan sekarang ke Gili Trawangan. Di kapal penyebrangan butuh waktu 1 jam dan gelombang lumayan tinggi, cuaca cerah. Setiba di Gili Trawangan kami segera mencari spot yang asik buat istirahat dan menyewa perlengkapan snorkeling, untung Dio gak ikut nyebur dia pegang handycam untuk nge shoot cewek2 bule cakep dan topless…dasar anak muudaaa….saya dan Guruh sambil snorkling sambil poto2 dibawah air..wiiii guaya pisann..kapan lagi bergaya seperti penyelam wakakakakakaka…..Pulau Gili Trawangan berpenduduk kurang lebih 900 kepala keluarga dan semuanya bermata pencaharian dari kegiatan wisata mulai persewaan alat selam, café, peginapan, bike rental dll. Disini juga ada konservasi’penangkaran penyu, ini juga wajib dikunjungi. Sayang perairan ini sudah berkurang kejernihannya, tidak seperti dulu. berikut foto2nya… Setelah selesai snorkling kami bersih2 dan menuju ke tempat penangkaran penyu, setelah foto2 disana kami bergegas kembali ke Bangsal…ooo…cuaca di Lombok sudah gelap sekali, hujan deras disana rupanya. Ditengah laut perjalanan ke Bangsal hujan deras datang, tapi laut relative tenang saat hujan deras itu. Hujan barusan reda ketika kami tiba di Bangsal, berkemas dan ke kota Pemenang untuk mencari makan siang..luaperrr bangett rasanya…makan siang sekitar jam 14.00 WITA…hujan deras turun lagi sambil menunggu agak reda kami istirahat sebentar. Persiapan berangkat kami pun memakai rain gear karena cuaca tidak bersahabat. Kami akan menyeberang balik ke Bali tengah malam nanti dan kami akan menunggu di rumah Eri di Ampenan. Rute pulang adalah coastal ride, jalanan yang akan kami lalui sepanjang pesisir pantai dari Pemenang, Malimbu, Senggigi, Mataram lalu Ampenan. Hujan tidak begitu deras sepanjang jalan yang naik turun mengikuti garis pantai dengan kombinasi aspal mulus, rusak sampai jalanan berlumpur dengan genangan air, pemandangan pantai yang mengagumkan selama coastal ride kali ini terutama di Malimbu, Malimbu ini sepertinya tempat tertinggi di sepanjang jalur, disini dan Guruh baru ngeh kalo lampu2 motornya mati total. Sambil berhenti dan foto2 Guruh memeriksa kelistrikan motornya, ternyata ada yang konslet lagi….maklum motornya Guruh lampu led nya buanyak banget…dan setelah mengganti beberapa sekring maka lampu2 bisa menyala kembali lalu kita melanjutkan perjalanan menuju Ampenan.Kurang lebih jam setengah 5 sore kita udah nyampe di rumah bro Eriasmono, lepas2 rain gear trus diangin2kan
biar kering…disini Guruh memperbaiki lagi kelistrikan motornya dibantu Eri yang memang orang listrik hehehehhe….sambil istirahat kami numpang mandi. Nanti sebelum menyebrang kami berencana sowan ke rekan2 Lombok Tiger Club di tempat tongkrongan mereka di Udayana. Malamnya kami diajak makan malam sama Eri…makan sate apa itu lupa namanya, di rumah makannya sedang mati lampu jadilah kita berempat candle light dinner. Waktu itu di Lombok sedang krisis listrik jadi setiap malam diberlakukan pemadaman bergilir…Setelah makan malam kurang lebih jam 21.00 WITA dengan diantar Eri dan Dio berboncengan kami meluncur ke kawasan Udayana untuk bersilaturahmi dengan rekan2 dari LOTIC, disana sudah ada beberapa member LOTIC, bang Ardi dan bro Taufan sebagai ketua umumnya. Kami disambut dengan hangat dan diperlakukan layaknya saudara jauh, langsung saja kami terlibat dalam obrolan hangat dan ternyata sebagian teman2 saya juga kenal baik dengan bang Taufan ini…jadilah semacam reunian ahahahahhahah….setelah ngobrol panjang lebar mengenai dunia per biker an…halaghh…kami pun pamit, rekan2 LOTIC menawarkan diri untuk mengantar sampai Lembar tapi karena sudah ada Dio dan Eri kami menolak karena takut merepotkan. Dilepas dengan jabat erat dan lambaian tangan oleh rekan2 LOTIC kami pun bertolak ke Lembar, sampai jumpa lagi brader. Waktu menunjukkan 22.30 WITA, tiba di depan kantor Gubernur NTB kami foto2an sebentar. Ada cerita menarik selama kami di Lombok, apabila berhenti di lampu merah pasti ada aja biker2 dari club2 lokal yang menyapa “dari mana bro?” “apa kabar bro?” “bisa kami antar bro?” “mau kemana bro?” selalu saja kami ditanya oleh mereka, bahkan petugas SPBU aja bilang “dari mana mau kemana bro?” jaaaaahhhh…asik bener petugas SPBU nya…biker juga kali…sungguh kami rasakan kehangatan dan keramahan dari biker2 di Lombok selama kami disana. Brotherhood Without Limit bener2 terasa disini. Dari depan kantor Gubernur NTB kita langsung ke Lembar, di Gerung kami mendahului rombongan biker juga yang cukup panjang. Sesampainya di Lembar setelah membeli tiket kami menunggu kapal di dermaga, penyebrangan dijadwalkan pukul 24.00 WITA. Sesaat kemudian ada serombongan biker datang, rupanya yang sempat kami salip tadi..ada club Mio, club RX King, club CB dan Honda C70. Rupaya mereka mengantarkan rekan2 dari Club Honda C70 yang akan ada jambore di Malang…saluuttt..meski beda jenis mereka mau mengantarkan rekan2 yang akan ikut jambore…kita langsung berbaur disana ikutan ngobrol dan becanda2 khas biker….ahhahahaha….ternyata kapalnya ngaret…saya nyari tempat senderan dan tertidur sebentar….Guruh membangunkan saya ketika kapal mulai merapat. Dio dan Eri berpamitan, jabat erat dan ucapan terima kasih kami ucapkan, Dio dengan semangat yang luar biasa terus menemani kami, Eri yang menampung kami sementara hahahahaha……setelah berjabat erat mereka pamit, sekalian salaman juga dan pamit dengan brader2 dari Mio, CB dan RX King club. Semoga ada rejeki dan umur panjang kami bisa kembali ke Lombok untuk bertemu lagi dengan brader2 sekalian, sungguh indah persaudaraan itu. Aminnn.Bersambung…..