Half Way Up; Tour de Andalas 14-21 October 2009 Part 2

18 Nov

Etape 2 : Bypass-Korpri-Jatirejo-Karanganyar-Metro-Lintas Timur-Menggala-Tulang Bawang-Unit 2-Pematang Panggang-Oki-Tugu Mulyo-Kayu Agung-Palembang (Rest Over Night)

Pagi pagi hari Jumat tgl 16 October kami sudah terbangun, kamar Bro Agus yang nyaman dan ber AC membuat tidur kami pulas banget. Terdengar bro Agus sudah mengudara via rakom dan kami pun sibuk menjemur riding gear yang basah karena semalem. Oiya semalem pas kami merapat ke Lampung saya sempat melontarkan permintaan minta dicarikan tukang pijet. Ini tukang pijet beneran karena telapak tangan, lengan sampai bahu kanan saya masih terasa nyeri gara2 throtle handle itu. Eka yang sempet tune in di frekuensi HTML Lampung pas perjalanan pulang dari RM ke rumah sempat mendengar percakapan sebagai berikut “minta tolong ada yang bisa nyariin pijet ples ples gak niy ? ini BOSnya Semarang pengen pijet” njiiiirrrrrrrrrrrrrrr…bawhahahahahahah….saya setelah diceritain Eka ketawa gak abis2. Entah Eka nambah2in soal itu ato enggak ini merupakan hal lucu sekali bhwahahahahahhaah sampe akirnya semalem gak jadi dicarikan tukang pijet saya membeli salonpas koyo. Sebelum tidur saya pasang di telapak tangan dan bahu, disinilah saya mendapat julukan aki-aki oleh Eka xixixixi..padalah dianya juga pake nohh..ppfftt….

dengan Juragan Kucay hihihih...



Selesai mandi dan beres2 kami diskusi sebentar, hasilnya target hari ini adalah sampe Palembang, titik. Bro Agus Kirun mengajak sarapan lalu kami diajak mampir ke tempat om Kucay dan ke bengkel Faras Motor, tempat cikal bakal HTML Lampung berdiri. Saat prepare ketahuan tombol PTT radioku rusak, ngejam terus. Mungkin karena efek kehujanan deras di Kalianda semalem, no problemo lah, Agus punya toko langganan yang biasa mereparasi rakom. Tepat jam 10 kami bertolak dari rumah Agus dengan tujuan sarapan sekaligus makan siang…waduh..nama dan tempat makannya saya lupa namanya..yang jelas soto sapi khas Lampungnya lekker punya. Selesai makan kami pun lanjut ke bengkel om Kucay..wowww..rupanya Om Kucay niy penyebar virus motor ber Box di Lampung. Kebetulan toko elektroniknya pun tidak jauh dari situ..ngobrol, becandaan serta foto2 dan tak lupa mem follow up peluang bisnis xixixixixixix…..Setelah berpamitan kamipun berlanjut ke tempat perbaikan rakom di deket situ, masih sejalan kok. Setelah diliat2 memang tombol PTT Lash Headset ku korslet..si Koko nya suggest untuk ganti tombol tapi saya gak mau karena di tombol orsinya ada perekat velcro utk ditempel di setang. Akirnya casing tombol dibelah, kabel dipotong dikit dan dipasang switch baru. Well done ! cuma abis 20 rebu saja..mantafff…si empunya toko heran liat motor kami, Plat H? dari Semarang? mau ke Palembang? kami sendiri juga heran, kalo dipikir pikir ngapaiinnn gitu susah2 naik motor ke Palembang xixiixixix….

Breakfast Lunch

tangannya di salonpas tu..

Soto Daging Sapi yang unik itu..

lupa nama rumah makannya..

Urusan rakom beres, “testing 123” “tercopy” uhuyyyy..bisa ngemeng2 lagi ne…oh iya selama di Lampung kami memakai frekuensi HTML Lampung jadi bisa bercakap-cakap dengan temen2 Lampung yang mengudara, serta sama bro Agus sendiri yang saat itu memandu kami. Next : Faras Motor di jalan Bypass ya kalo g salah.., jam menunjukkan 13.30 saat kami tiba di sana dan ngobrol2 untuk menanyakan kondisi jalan ke Palembang. Kami diberikan advis untuk mengambil lewat jalur lintas timur karena kondisi jalan bagus, cukup ramai kendaraan meskipun ada beberapa titik rawan seperti di kawasan Hutan Karet lepas daerah Menggala serta kawasan Kebun Pisang setelah Kayu Agung. Rawan disini berarti rawan secara tindak kriminal oleh para bajing loncat. Setelah berpamitan dengan teman2 disana kami masih dipandu Agus menuju ke SPBU untuk mengisi penuh tangki motor dengan asumsi kami tidak perlu berhenti mengisi bensin lagi dan mumpung disini ada Pertamax, perjalanan ke Palembang diasumsikan 10-12 jam dengan memperkirakan kami berada di wilayah rawan antara pukul 24.30 dan pukul 02.00 dinihari.

Lintas Timur Sumatra – The Trouble Starts Here…:D

Senyuman terakir Eka sebelum trouble xixixixi

Kami berpisah di sebuah perempatan besar dan kami berbelok kanan ke arah bandara, terdengar di radio bro Agus mengucapkan salam perpisahan lewat radio “terima kasih atas supportnya and see you on sunday bro ! HTML Semarang, over and out” kata saya. Bismillah Irrohman Irrohim…kami kembali bertiga kembali dengan formasi Ilham-Eka-Saya, kami setiap saat berbicara untuk sekadar meanyakan kondisi masing, melewati bandara Ilham bilang “Airport paling gak safety nih, runwaynya pas pinggir jalan” “mana? mana ?” seru saya..dan benar bandara dan runwaynya hanya dipisah oleh pagar bisa di pinggir jalan…baru tau ini ada airport kayak gitu..perjalanan dianjut dengan lancar, cuaca cukup cerah, bahkan bisa dibilang terik, saya yang mangenakan jaket kain pun sempat kepanasan. Sejam kemudian kami masuk ke kota Bandar Jaya, “cari toko ham, mau beli minum” seru saya. Di sebuah toko kami berhenti untuk membeli minum serta membeli beberapa botol lagi sebagai bekal. Setelah berjalan kurang lebih 30 menit kami sampai di pertigaan, dimana di ujungnya ada billboard besar bertuliskan “PALEMBANG LEWAT JALUR LINTAS TIMUR”. Kalo terus ke arah Baturaja ke Palembang via Prabumulih. Jalur Lintas Timur menghemat waktu perjalanan sampai 2 jam ketimbang via Baturaja. Ilham memutuskan untuk berhenti sejenak di dekat billboard untuk mengambil foto.

Ilham di Bandar Jaya

This it, Point of No Return

Point of no return

Kamipun memasuki jalur lintas timur…”wooii..lintas timur neh..lintas timurr” seru Ilham kegirangan. Kondisi jalan sangat mulus dan lebar, tetapi kendaraan besar seperti bis apalagi truk tidak mau mengalah disini. Untuk motor Ilham dilengkapi lampu strobo dan sirine jadi pada saat ada bis atau truk dari arah lawan yang nekat memotong jalan, setelah melihat strobo dan mendengar sirine langsung minggir wakakakaka…klakson hela maupun stebel gak bakal digubris di jalur ini. Pemandangan pinggir jalan didominasi perkebunan dan sesekali melewati perkampungan penduduk. Awan mendung tebal kelihatan di depan beserta hujan lebat, melalui radio saya memperingatkan bahwa kondisi di depan bakal hujan deras dan bersiap2 berhenti untuk memasangrain gear. Tak lama kemudian kami memasuki Lempuyang Bandar, saya berada tidak jauh di belakang Eka saat itu dan kami barusan menyalip sebuah truk..disela deru suara motor saya mendengar bunyi “KRAKKKKK” cukup keras disertai bunga api saat ada sesuatu dari bawah motor Eka yang melompat ke pinggir jalan. Refleks saya berseru di radio “motor trouble..motor trouble !!” otomatis kami segera berhenti dan untungnya kami sudah jauh dari truk yang kami salip. Tepat di depan sebuah rumah penduduk kami berhenti, hujan barusan reda rupanya. Motor Eka menggunakan R17 dengan ban belakang ukuran 130 sehingga gir depan harus didobel supaya rantai center dan tidak kena ban. Dari awal saat perencanaan saya sudah mewanti Eka supaya membawa gir depan cadangen berserta baut2 bajanya, tak lupa tambang in case ada trouble. Saya punya feeling ini bakalan kejadian tetapi Eka ngotot ingin menakluklan jalisum dengan R17..”halahh..gw aja balik ke standar Ka” bilang saya saat itu. Dan benar, yang dikhawatirkan terjadi, baut penahan gir depan Eka patah, girnya loncat entah kemana.

Trouble but we’ve somehow managed through it

Setelah memarkir motor di posisi yang aman dan melepas riding gear kami mulai membantu memperbaiki, untung bawa gir serep “kan…bener kan kata gw..” Eka cuma pringas pringis aja. Seorang bapak2 datang menemani kami sambil ngobrol. Si Eka asli tangan ama mukanya udah cemong2 gemuk gitu ahahahahahhahaha….kasian..udah troble malah diketawain, anehnya kami tidak merasa takut ato gimana dan optimis ini bisa teratasi bersama. Si bapak bilang, “bawa ke bengkel aja mas, 1 km-an lagi ada bengkel kok.” Waktu itu menjelang magrib dan Eka blm berhasil memasang girnya. “Ok Ka, rantainya lepas dulu, ntar biar motornya ditarik Ilham, aku duluan ke depan nyari bengkel, ntar aku kontak lewat radio” saya bilang. Setelah beres2 dan berpamitan saya jalan duluan menyusuri jalan, tak lama kemudian saya menemukan bengkelyang dimaksud dang untungnya masih buka, setelah saya kontak Ilham tak lama pun mereka sampai. Pas masuk pas hujan lebat sekali. Alhamdullillah ya Allah, Kau memberikan jalan bagi kami. Disaat kesulitan kami menemukan bengkel dan pas hujan pulak jadi sekalian berteduh. Yang punya bengkel orang Bandung pulak…ya sudah kami pun langsung akrab karena sama2 merantau..hihihihihi…

ke bengkel juga akirnya...

Disini kami mendapat informasi lebih detail dengan kondisi jalan sampai Palembang. Kurang lebih sama tapi si Bapak mewanti jangan berhenti di daerah yang gak ada rumah penduduk, terutama di hutan karet sama kebon pisang tadi karena baru aja sempet beberapa waktu lalu ada kejadian perampokan disana. Kalo mau berhenti di Tulang Bawang saja, kota kecil ada SPBU besar disana, setelah itu langsung ke Palembang nonstop. Kami pun jadi tegang dan cukup down nyalinya setelah mendengar cerita tadi, tapi mau gak mau harus sampai ke Palembang apapun resikonya. Motor Eka sudah beres, cuman diwanti wanti jangan berjalan terlalu kencang, karena gir pengganjal tidak bisa dipasang sehingga rantai tidak center. Kami brifing sebentar dan disepakati untuk jalan tidak lebih dari 80km/j mengingat bila ambrol lagi girnya di daerah antah berantah maka kami jadi sasaran empuk dan karena tidak berhenti kami pun memkai rain gear dari sini supaya saat hujan kami bisa jalan terus. Setelah berdoa dan berpamitan kamipun berangkat, efektif kami mulai menempuh jalur lintas timur mulai pukul 18.30. ya..jalan udah mulai gelap dan minim penerangan. Sepanjang jalan saya terus memantau speedometer dan mengingatkan Eka via radio bila larinya lebih dari 80 dan juga kami merasa ketegangan selama perjalanan itu. Saat kondisi jalan sepi saya pindah ke jalur kanan untuk memberikan SO penerangan yang lebih. Kondisi jalan bagus dan hanya di beberapa tempat ada sambungan jalan dari aspal ke beton dan sebaliknya yang cukup membahayakan. Jam 21.30 kami sampai di Tulang Bawang untuk istirahat dan memerika kondisi gir Eka serta makan malam dan memastikan kalau cuaca cerah  kami melepas rain gear. Kami istirahat di Tulang Bawang cukup lama, lumayan untuk melepas ketegangan hehehehehehe.

Rumah makan padang di Tulang Bawang

Menjelang jam 11 malam kamipun berangkat, selepas Tulang Bawang inilah sebenarnya kami muai masuk lebih dalam ke lintas timur sumatra setelah melewati perbatasan wilayah Lampung dan Sumatera Selatan. Sumatera Selatan cuyyy…..:P Kami pun kembali tegang..sepanjang jalan saya gak berhenti berzikir supaya perjalanan kami lancar, bayangkan, kondisi jalan gelap, kiri kanan perkebunan atau hutan, tidak ada lampu jalan, jarang terdapat rumah penduduk dan beberapa kali ketemu kendaraan dan hanya ami bertiga di jalan. Formasi segitiga kami terapkan supaya di depan mendapat penenrangan yang lebih, sesekali Ilham memberi informasi kondisi jalan. tapat jam 24.30 kami memasuki kawasan hutan karet yang rawan itu, di radio Ilham berkata ” merapat! merapat!” serta menaikkan kecepatan….tak lama kemudian ada antrean truk …jantung mulai berdegub kencang…Alhamdullillah di tengah2 jalur rawan itu ada beberpa Polisi mengadakan razia truk, disisi kiri jalan dari kejauhan terlihat ada beberapa batang pohon yang dipinggirkan, yang semula dipakai bajing loncat untuk mencegat kendaraan. Kami menyalakan lampu hazard, dan polisi memberikan kami kode untuk terus melintas. Dengan perlahan kami membuka helm saat melintas rombongan polisi tadi, rupanya mereka mengamati plat nomer kami disaat Eka mendengar celetukan salah satu dari mereka “Gilaa!! Plat H sampai sini!”..hihihi..ungkin mereka kaget,memang kejadian langka kali ya ada motor Plat H in the middle of nowhere ditengah2 hutan malam buta begini. Lewat razia polisi tadi dan saat berhenti di Oki Ilham bicara  ” wahh sumpahh ! kita beruntung banget tuh ada operasi Polisi, bener sungguh beruntung banget kita” ok Ham..masih ada satu wilayah rawan lagi niy..inget kita cuman bertiga lho, bukan rombongan besar.

Radio kembali hening….kita berkonsentrasi ke jalan dan kondisi di sekitarnya meskipun gelap total dan hanya sebatas sorotan lampu motor saja. Di suatu ruas jalan saya hampir celaka, saya maksa masuk setelah menyalip truk trailer karena saya takut tertinggal rombongan, saat di depan saya juga ada truk gandeng. Kurang beberapa centi saya ujung setang saya nyangkut ke ujung gandengan truk. Sekejap saya emosi karena hampir tidak bisa menguasai kendaraan, tapi Allah masih melindungi saya sehingga saya masih elamat dan bisa segera menyusul. “Ada apa om?” Ilham menanyakan ke saya “Gapapa, semua OK, cuma ketutup trailer yang tadi tuh”..”roger”..perjalanan dilanjut…kurang lebih jam 02.00 selepas Kayu Agung kamipun memasuki daerah rawan yang kedua. Kondisi di sepanjang jalan kiri kanan ditutupi kebun pisang, tapi dibalik itu terdapat hutan dengan pohon2 yang besar dengan dahan2 besar yang menjorok ke jalan. Jalan disitu dari beton jadi cukup mulus serta ada penerangan lampu jalan yang cukup. Somehow daerah itu terkesan angker..serta merta Ilham memberikan perintah untuk merapat dan menaikkan kecepatan, saya dan Eka langsung mendekat dengan formasi segitiga dan Ilham menyalakan strobo serta sirinenya terus menerus sepanjang jalan itu..saya cuma bisa berdoa supaya girnya Eka enggak ambrol disini..kalo iya bisa masuk koran nih…

tepar di Inderalaya

Alhamdullilah tidak ada kejadian apa2 disana…dan kami melanjutkan perjalanan. Di tengah perjalanan ada sebuah motor yang nempel di belakang saya, kebetulan saya agak menjauh dari eka saat itu, saya kenceng dia ikut kenceng tapi pas entah di mana sang motor berbelok ke tujuannya. Ini sempat dipantau oleh Ilham “Motor yang ngikut tadi mana om” via radio..”udah belok ham, bukan siapa2, aman” “roger, ini udah mua masuk Ogan Ilir inih, udah mayan deket” kata Ilham. Semangat kembali menyeruak saat kami melewati gapura bertuliskan “Selamat Datang di Ogan Ilir.” Tetapi semangat itu gak bertahan lama..kantuk yang amat sangat kembali mendera. Inderalaya di depan mata dan saya sudah gak sanggup untuk menahan kantuk, saya kontak SO untuk berhenti. Kami pun berhenti di depan AHASS di kota Inderalaya kami berhenti, 40 km menjelang Palembang. Saya turun dari motor dan langsung bersender di emper toko untuk memejamkan mata sejenak. Setelah 30 menit berhenti kami lanjutkan perjalanan, sabar..sabar..hanya 40 km kok…setelah itu kami memasuki jalan raya yang berkabut tebal…kantuk  + kabut, visor helm ditutup tabah ngantuk, dibuka jadi perih…saya berdiri sebentar diatas footpeg untuk mengusir kantuk..di depan Eka dan Ilham udah mulai oleng naik motornya….untung lalu lintas dari depan sepi sekali…tak lama kami memasuki pinggiran kota Palembang. Horeeeeee !!! batinku. Sampe Palembang juga nehh..xxixixixxixi…

di Inderalaya

Tepat di depan stasiun kereta Kertapati gir depan Eka ambrol lagi..”Krakkkkk”…….saya langsung kontek Ilham dan kami pun berhenti. Jam 04.00 pagi2 buta, dengan trouble gear depan untuk kali kedua. Saya putuskan ke Eka untuk langsung melepas rantai dan motor ditarik oleh ilham lagi. “Dibenerin besok aja, kita langsung cari hotel, fisik udah gak memungkinkan.” Hampir 12 jam kita berkendara di malam hari, sangat lelah dan ngantuk. Setelah beres saya berada di depan untuk mencari hotel, Ilham mengarahkan via radio…tak lama kami masuk ke jembatan Ampera. “Woohooooo..ampera men..amperaaaaaa !!!” seru Iham di radio…sayang dalam keadaan trouble dan lelah jadi kami gak foto2an disana, besok aja ah batinku. Turun dari jembatan ampera saya diarahkan ke kiri oleh Ilham, langsung ketemu sebuah hotel disana. Ilham dan Eka menunggu di sebrang. “Hotel penuh mas” kata receptionis. Ok saya jalan lagi..tak lama Ilham bilang “Om…sebelah kanan ada hotel Om, masuk ke pertokoan” “Roger” dan saya ketemu hotel Princess disana. Cukup bersih dan berbintang 3. Setelah memastikan ada kamar vacant dan ratenya sesuai saya check in dan meminta Ilham serta Eka untuk mencari parkir yang aman. Sip, chekin beres..muke udah pada muke kasur semua nehh….turun dari motor, unloading barang, lepas2 box naik kamar. Copot2 dari riding gear yang kotor, cuci muka dan saya pun langsung tidur setelah sebelumnya meng sms rekan HTML Palembang untuk minta dicarikan dan diantarkan ke bengkel keesokan harinya. Oiya sebelum itu kami berebutan mencari colokan untuk ngecas HP, GPS, kamera dll..ahahahhaha…Setelah itu gelap……terlelap..

Bersambung ya….

13 Responses to “Half Way Up; Tour de Andalas 14-21 October 2009 Part 2”

  1. aryo 19 November 2009 at 1:43 pm #

    LIKES THISS…

  2. darwinarya 21 November 2009 at 3:12 am #

    Om Bim … numpang ‘nyuwun’ kalimat nyah u/di insert ke milis JATIM

    matur sembah nuwuuunnnn,
    -darwinarya-

    • Bimo 21 November 2009 at 7:49 am #

      awww..silakan Mo…*persaan gw gak enak niy..*

  3. halim 21 November 2009 at 10:43 am #

    wes tak lihat Dar…

  4. uni isech 21 November 2009 at 8:32 pm #

    mangtabs om bim……:thumbs up:

    • bimoadv 22 November 2009 at 10:53 am #

      hihihihi…maturnuwun…ses

  5. apdri 27 November 2009 at 9:36 am #

    pasti cape banget tuh touring sejauh itu… 🙂
    pulangnya lewat jalur barat sumatra ya (half way down)?

  6. ilham adiwibowo 18 April 2010 at 2:30 pm #

    trimas kentir yg jalan ke palembang kemaren…gw ngawal org tua soalnya nyariin koyo mulu…hahahahaha….moment yg tak terlupakan…hidup velg 18…hihihihihihi

    • bimoadv 23 April 2010 at 6:08 pm #

      *nyetok koyo buat ke lombok*

      • ilham adiwibowo 30 April 2010 at 2:18 pm #

        koyo ama antangin Om…hihihihih

  7. eriasmono 9 June 2010 at 8:06 am #

    Manstappp om bim, tenyata punya web yah …

    yang dilombok di aplot dunk …

  8. eka ramah (@ekaramah1) 25 August 2012 at 11:21 pm #

    tuh kan bener aib saya dimuat juga hahha tapi lucu juga kalo diinget – inget, tapi selebihnya untuk trouble yang kedua pada berterimakasih seharusnya kalian berdua , kalo ngk trouble motor saya pada beradu ma trotoar kali tuh motor kalian brdua..:Angels modeon

  9. Wandy Purnomo 7 March 2013 at 11:53 am #

    kereeeen, ini baru namanya tour, jd inget kampung ku bang….,

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: