Apa maksudnya?
Beberapa waktu yang lalu istri saya diberi kamera Canon EOS 650 + EF 35-105mm/F3.5 oleh orang tuanya, masih berfungsi baik tetapi lensa dan viewfindernya jamuran. Saya familiar sekali dengan EOS System karena dulu waktu kuliah tahun 94an sempet serius hobby fotografi dengan EOS 5 dan Nikon FM2 dengan beberapa lensanya. Setelah datang ke diler Canon ternyata kamera harus dikirim ke Jakarta, itupun makan waktu berbulan bulan. Setelah tanya sana sini di berbagai tempat reparasi kamera, kami pun direferensikan ke Pak Jhony, atau yang biasa dipanggil Dukun Kamera.

hunting foto di Borobudur, 1996
Singkat cerita ketemulah istri saya dengan pak Jhony di kediamannya di daerah Karangwulan, sorenya dia pun bercerita ke saya ternyata bahwa pak Jhoni selain pakar perbaikan kamera juga seorang kolektor kamera. Hmmmmm….kalau seorang kolektor minimal punya dong kamera2 eksotis seperti Leica, Hasselblad atau Nikonos ? Sayapun makin penasaran. Sabtu sore sekalian JJS kami pun pergi ke rumah pak Jhoni. Di rumahnya yang bersahaja saya pun berkenalan dengan beliau, Ruang tamu beliau dijadikan ‘showroom’ koleksi kamera yang diletakkan secara rapi di rak kaca di dinding.

Me, Nikonos, Nikon F1, Pak Jhony
Langsung saya terlibat perbicangan seru soal kamera2, satu2 koleksi kamera beliau yang saya tidak tau saya tanya merek, sejarah dll. Seru banget, dan beliau pun menanggapi saya dengan antusiasme yang sama. Sampai suatu saat saya tanya “Bapak punya Leica?” “Punya mas” jawabnya. Lalu saya ditunjukkan sebuah kamera Leica seri M (Rangefinder) yang dalam kondisi bagus dan masih berfungsi. Daaamnnnn !! kamera legendaris ini coy !! Selama ini saya cuma bisa lihat Leica lewat majalah2 aja, sayang sekali beliau tidak punya Leica seri R karena harga kamera Leica yang sangat mahal. Setelah itu kita berbincang-bincang soal kamera Canon dan Nikon karena saya pernah punya 2 merek itu. Ditengah perbincangan saya nyletuk lagi “bapak punya Nikonos?” dan dengan entengnya beliau menjawab “ada mas”..njissss….keren kali ruapanya bapak ini. “Boleh saya lihat pak?” “sebentar ya mas” lalu beliau masuk kedalam dan membawa hardcase sambil ngomong ” saya juga punya Nikon F1 nih” hahahahahhahahahaahaha….This is a perfect day batin saya.
Setelah camera hardcase dibuka saya ditunjukkan kamera Nikonos. Woowww…kamera bawah air pertama dari Nikon, juwara di kelasnya. Bodi terbuat dari alumunium tebal plus gasket2 karet dan dalam kondisi 99%. Nice ! semuanya berfungsi normal, kamera ini memang kamera heavy duty untuk medan2 yang ekstrem. Enggak berhenti saya terkagum kagum memegan Nikonos di tangan saya heheheheh…lalu pak Jhony menunjukkan Nikon F1nya, masih berfungsi normal, pak Jhony sang Dukun Kamera mengoleksi sekitar 400 buah kamera dirumahnya, dan Leica, Nikonos serta Nikon F1 merupakan masterpiece dari koleksinya.

di warung Kelapa Muda, jalan Kawi
Setelah puas berbincang-bincang soal kamera kami pun berpamitan, sungguh, saya seneng sekali bisa bertemu dengan kolektor kamera macam pak Jhony, dan beliau rupanya selebritis juga. Di dinding ruang tamunya terpampang liputan2 media cetak tentang profil beliau serta foto2 beliau bareng pejabat2. Begitu kami pulang, di tengah jalan saya pengin cari yang seger2, lalu mampirlah kami di warung langganan yg jualan kelapa muda di jalan Kawi. Setelah membeli 2 kelapa muda kamipun pulang.
What a lovely weekend !