Jatim Touring Adventure Trip part 1

Rencana perjalanan ke Jatim sudah direncanakan sejak lama dan menunggu waktu yang tepat. 11-14 kemaren adalah long weekend, so off we go

Rute:

Berangkat: Semarang-Sragen-Ngawi-Nganjuk-Jombang-Surabaya-Pasuruan-Probolinggo-Bromo

Pulang : Malang-Pare-Kediri-Kertosono-Nganjuk-Ngawi-Sragen-Semarang

Peserta:

Eka : SO

Miing : Navigator by GPS

Aan : RC & Navigator by GPS

Kaisar

Bimo : SW

Etape 1 : Semarang-Sragen-Ngawi-Nganjuk-Jombang-Surabaya

Ki-ka : Aan, Gw, Eka, Kaisar, Miing

Setelah semua perserta kumpul di tikum SPBU Ungaran, kamipun memulai brifing yang intinya di perjalanan ini waktu bukanlah target utama, tetapi targetnya adalah Zero Accident dan tentunya Smart Ride. Penjelasan rute dan pembagian urutan, formasi serta petugas dan frekuensi radio yang dipakai ditutup dengan berdoa. Kami dilepas oleh Bro dr. Haka, Medical Officer HTML Semarang dengan pesan supaya banyak minum selama perjalanan agar terhindar dari dehidrasi serta membantu fungsi ginjal.  “Sweeper ready!” kataku lewat rakom ke Safety Officer dan tepat jam 16.45 kamipun berangkat. Perjalanan lanjar dan jalur tidak padat. Setelah Salatiga kami pun berbelok ke arah jalan alternatif melewati Karangjati-Karanggede-Gemolong-Sragen, disini rombongan menjadi pusat perhatian penduduk setempat karena kami mengenakan fluorosence jacket serta berjalan rapi dan sopan, “Ka, kayaknya kita jadi pusat perhatian, pada diliatin orang” kataku via rakom dan Eka membalas “Secara masbroww..secaraaaaa” …bwhhahahahha…. Banyak penduduk desa di pinggir jalan melambaikan tangan ke kami dan kami pun membalasnya dengan senang hati. Sampai di desa Kacangan rombongan berhenti untuk beristirahat dan Sholat Magrib. Setelah sholat saya berkoordinasi sama bro Setyo di Sragen untuk ketemuan dan makan malam disana.

RM Solo Ria, Sragen

Setelah Karangede jalan desa relatif mulus dan berliku, sesekali Eka sebagai SO memberikan instruksi via rakom tentang kondisi jalan, sesekali juga dia berteriak “Yihuuuu !!!” kalo ketemu tikungan2 mulus. Tak lama kita sampai di Sragen, dan sudah ditunggu di alun2 oleh bro Setyo. Ngobrol2 bentar, poto2 dan ternyata Sragen kotanya cukup bagus dan rapi. Median jalan menggunakan penerangan LED yang berkedip sehingga jelas terlihat oleh pengguna jalan. Di alun2 juga tersedia free WiFi, seolah tidak menyia-nyiakan Eka pun mengeluarkan laptop dan ngapain kalo enggak fesbukan..ppffttt…baru kali ini gw liat orang turing bawa leptop. Kami tiba di Sragen pukul 20.15 setelah itu kami meluncur untuk mengisi perut..hmmm..nyam nyam nyam…

Di Sragen kamipun mendapat kabar dari HTML Surabaya bahwa kita akan ditunggu di Jombang…busettt niat banget jemputnya, Jombang – Surabaya kurang lebih 2 jam perjalanan lho, dan kita pun dipesan agar selalu update posisi pada saat berhenti istirahat. Setelah Sragen perjalanan direncanakan langsung ke Jombang melalui Mantingan-Ngawi-Nganjuk-Kertosono. Oleh mas Setyo kita diwanti2 agar berhati hati oleh bis malam, serta kondisi jalan relatif mulus dan lebar.

Tepat jam 9.30 kita berangkat dari Sragen, jalanan mulus dan sedikit berliku menghampar di depan kami. Rombongan pun berjalan konstan di 80-90 km/j dengan formasi zig-zag/staggered, karena menggunakan rakom maka kami dapat minimize penggunaan hand/foot signal sehingga lebih fokus ke pengendalian serta apabila kendaraan besar yang hendak menyalip rombongan maka saya sebagai Sweeper bisa memberikan instruksi ke rombongan untuk memperlambat laju dan menepi memberi jalan. Begitu pula ketika hendak mendahului, terkadang posisi Sweeper di belakang mempunyai pandangan yang luas ke depan sehingga saya bisa memberikan aba2 ke SO untuk mendahalui, belum lagi Eka sebagai SO kadang berbaik hati bernyanyi memecah keheningan malam bwahahahhahaha……lumayan..tombo ngantukkk..selain bernyanyi Eka kadang memberikan aba2 “Jalannya maknyus masbrow…sikaaattt” itu artinya jalan/tikungan mulus, sepi dan siap2 untuk membuka gas…hehehhehe….biar adrenalin naik untuk mengusir rasa kantukk..disamping itu bulan purnama dan langit cerah menyertai perjalanan kami..bener2 suatu anugrah…

Di setiap kota yang kita lewati kita berhenti sebentar untuk stretching dan mengecek posisi via GPS.  Sangat menguntungkan bagi rombongan membawa GPS karena kita bisa mengkalkulasi jarak dan waktu tempuh, rute, check point selanjutnya serta menemukan SPBU2..sewaktu di Nganjuk Kaisar butuh ke ATM..sumpahh..waktu yang aneh untuk ke ATM..dan setelah diliat di GPS ketemu cuma pas didatengin ternyata tutup…bwhaahahaha….ATMnya punya jam operasional coy…GPSnya gak update..ppfffftttttt…..

Selepas Nganjuk saya menginstruksikan ke SO untuk mencari SPBU sebelah kiri jalan, bahu sudah pegel masbroww..butuh stretching dan minum…“ter-copy” Eka me-reply dan merapatlah kita di SPBU Sukomoro..minum yang banyak strechcing, senam2 kecil, jalan untuk melepas pegal2..dari sini ke Kertosono hanya setegah jam dan sampai Jombang kurang lebih 1 jam-an. Saya sms ke Darwin dan ternya rombongan Surabaya sudah standby di Jombang.

Sukomoro, Nganjuk

Ok, jam 24.45 “yuk prepare!” kitapun berangkat…perjalanan lancar dan kurang lebih 1 jam kemudian kita di Jombang ketemu dengan rombongan HTML Surabaya (Darwin, Radit+Wisnu, Aryo) yang nunggu di jalan sebelum masuk kotJombang…sempet kebablasan karena kita pas ‘sedikit’ speed turing disitu hehehehe…setelah ngobrol2 dan becanda2 sebentar kita pun lanjut lagi melewati kota posisi SO diambil alih oleh Darwin dan Sweeper oleh Radit, ketemu tikungan2 yang asik disini dan temen2 pun pada mengasah pinggiran ban xixixixix…selepas Jombang jalan bener2 sepi sehingga Darwin membawa rombongan di kecepatan 100-110 km/j..wedyan tu bocah..sampai di suatu tempat Eka melihat ada sesuatu plat besi yang sepertinya lepas dari motor Darwin, mental ke aspal dan melayang melewati Eka, Miing dan Aan…whuzzz….klontangg…

Percakapan di rakom :

Aan : “apaan tuh ? apaan tuh?..ada plat lewat pala gw”

Gw : “plat apaan ? apaan ? kok gw kagak kliatan? ada yang kena gak?”

Aan: “gak ada mas, tadi ada plat melayang dari atasnya eka”

Gw: “Eka monitor ka ?” “masuk Ka !”

Eka: “tadi platnya lepas dari motornya Darwin (break) ada yang lepas, mrotoli..(break) untung gak kena helem…tercopy semua?’

Semua : “bwahahahahahahahahahahaahha….”

Bwahahahaha..naik motor, high speed sambil ketawa..tengah malem buta pulak..sungguh hal yang sulit dilakukan pada saat yang bersamaan..bhwahahah…

Selanjutnya cerita di Surabaya bisa dibaca disini dan sini

Setelah beristirahat di Kunyilnet maka kita pun berangkat ke Pasuruan, rencana diantar oleh Darwin dan Radit sampai Sidoarjo..hmm..kondisi traffic sungguh padat sepanjang jalan..dan yang bikin mengelus dada adalah cara orang2 naik motor…meskipun jalan lurus searah dan 2 lajur, pengendara motor saling sruntul aja, gak bisa jalan steady dan gak bisa liat celah kosong..ckckckc….disini rombongan sering mainin klakson…biar pengendara lain lebih awas…gak peduli mboncengin anak istri tetep main srobot aje…ckckckck….sampai perbatasan Sidoarjo kita dilepas oelh HTML Surabaya…sampai ketemu masbrowww !! udah 2 kali kita ngrepotin terus…rombongan pun terus berlanjut…belum lama berjalan tiba2 mesin ku mati sendiri…“tunggu tunggu..gw touble” bilangku via rakom…setela menepi aku start kok blm mau idup, terus kumainkan tombol engine stop eh..terus idup lah..Alhamdullilahh…“ok, beres. jalan terus!” aku memberikan aba2.

Situs Lapindo, Porong, SDA

Sampai situs Lumpur Lapindo pas Magrib dan foto2 sebentar trus lanjut…sesuai kontak terakir dengan HTML Pasuruan, kita akan dituggu selepas kota Bangil, kitapun jalan pelan2 kok gak ada yaa? ya udah lanjut terus..memasuki kota Pasuruan kita pun memutuskan untuk berhenti dan saya pun menelpon Bro Halim, CP HTML Pasuruan…”ohh..saya udah di Bangil broww”..kata Halim..“Lha kita udah mau masuk Pasuruan nih, tadi selisipan rupanya” kataku…”ok, meluncur ke TKP brow”. Tak lama muncullah 3 personil HTML Pasuruan : Halim, Ilham dan Iwok, setelah ngobrol bentar kitapun meluncur ke tempat kopdar HTML Pasuruan di depan MPM Motor, Main Dealer Honda di Jatim..Mantab neh HTML Pasuruan..udah di support penuh oleh main dealer…setelah acara makan2 dan foto2 kita pun meluncur ke rumah bro Iwok untuk istirahat..wowww…rumahnya homy sekali..sungguh nyaman…udara Pasuruan yang panas bisa dinetralisir dengan mandi air dingin..hmm nyaman…dilanjut ngoborl2 dengan Ilham & Iwok….“ayo jangan kemalaman, besok subuh berangkat ke Bromo via Probolinggo” kataku…

Bersambung…..

Tambahan foto2 neh..

Alun2 Sragen, sama brow Setyo

Lunch @ Surabaya

Jembatan Suramadu

Di Kunyilnet ngoplos minuman, belagak bartender

Suasana kopdar bareng HTML Pasuruan @ MPM Motor

Abis kopdar di MPM, mau pulang..

Review Helm KYT CarbonZ V3

Tampak samping

Alhamdulillah kemaren pas ada rejeki saya bisa menebus helm ini. Dari dulu saya pengin punya helm fullface (helm saya Flip up semua) serta penasaran sejak baca di media2 dimana KYT sebagai produsen helm lokal merilis premium produknya seri CarbonZ, yang pertama di Indonesia sebagai produsen yg meluncurkan helm kelas premium menggunakan material serat karbon (asli) sebagai bahan shellnya.

Sebenarnya di saat yang sama saya juga tertarik untuk menebus helm Nolan N62 Replica Marco Melandri seharga 1.9 juta (2.5 juta di diler resmi), tapi atas pertimbangan penggunaan serat karbon yang terkenal kuat, rigid dan ringan itulah akirnya saya memilih CarbonZ V3. Bila dibandingkan dengan helm serat karbon impor seperti Arai RX-7 (> 4 juta) atau Vemar (+-8 juta) maka CarbonZ menjadi alternatif yang smart dengan material yang sama, CMIIW.

Review ini bukan review resmi, melainkan hanya pengalaman saya pribadi menggunakan helm ini di berbagai kondisi supaya bisa dijadikan bahan pertimbangan atau menambah informasi bagi rekan2 yang tertarik dengan dunia otomotif.

First impression
Dengan harga 1.8 juta, jelas helm ini masuk kategori premium, tentunya kita mengharapkan banyak fitur terutama proteksi yang diberikan saat kecelakaan. Dengan berat yang ringan saat saya pegang (1.400gr) saya yakin helm ini tidak akan membuat leher saya pegal saat berkendara dalam waktu lama. Dari sisi model, aura racing kental sekali melekat di helm ini dengan model full face dan visor yang bening serta anyaman serat karbon yang terlihat jelas, dilapis resin dan clear coat.

Spec & rating

Helmet Rating: DOT, Homologated E05

Shell : Aradimic Carbon Fibre

Visor : clear, anti scracth, Homologated E3 0558869 576336

Strap : quick retention, Homologated E3 010R-050050/P-005792

Liner : removable, washable

Vent : chin, 2 upper vent, 1 rear extractor

whuuzzzzzzzzz.....

Review

Visor (10/10) saat terang, (5/10) saat hujan

Homologated visor

Saya mengetes helm ini saat perjalanan ke Jogja (ada di postingan sebelumnya) mulai dari cuaca cerah, panas sampai ke hujan deras. Tidak ada kendala saat menggunakan helm ini waktu cuaca cerah, namun sayangnya visor belum dilengkapi dengan anti UV, ini penting karena sinar UV mempunyai peran besar untuk membuat mata lelah. Alangkah baiknya jika tersedia visor warna gelap maupun smoke, lebih bagus lagi apabila dilengkapi dengan tear off supaya mata tidak silau. Saat hujan tidak direkomendasikan menggunakan helm ini, visor belum anti kabut dan tidak tersedianya asesoris pin lock, semacam pelapis di sebelah dalam visor utntuk mencegah terbentuknya kabut sehingga setiap beberapa menit saya harus membuka visor untuk mengusir kabut. Visor clarity sangat bagus dan tidak ada distorsi.

Ventilasi (5/10)

Ventilasi di helm ini sangat kurang, chin vent berfungsi saat kecepatan diatas 5o km/j dan tidak bisa diarahkan ke arah dalam visor, inilah yang menyebabkan visor selalu mengembun di saat cuaca dingin. Di saat cuaca panas dalam kemacetan mau tidak mau kita harus membuka visor untuk supply udara lebih karena seal karet antara shell dan visor sangat rapat untuk mencegah air hujan masuk.

Comfort (9/10)

see the strap, mind the finger

Sangat nyaman dipakai, pemilihan material liner yang lembut dan menyerap keringat sangat terasa nyaman. Interior helm serasa membekap kepala dengan pas. Hanya saya kesulitan saat akan melepas helm, karena terasa sempit sekali saat akan dilepas, sampai2 kuping terasa sakit. Noise, saat melaju diatas 50 km/j timbul noise yg berasal dari turbulensi angin, kemungkin terjadi di daerah pertemuan antara shell dengan engsel visor helm. Strap terasa pas dan gampang diatur pandang pendeknya. Saat memasang dan melepas quick release bisa dilakukan dengan tangan mengenakan gloves. Bagi pengguna kacamata akan kesulitan mengenakan kacamatanya dengan helem ini, saat saya mengenakan sunglasses saya dengan frame yang cukup tipis lumayan kesulitas saat memasangkannya dan menekan area pelipis cukup kuat. Inilah tipikal helm racing dimana interior dibuat sangat pas dengan kepala.

Shell (10/10)

Meskipun terasa ringan saat dipegang, shell yang terbuat dari Aradimic Carbon Fibre terasa sangat kokoh dan kaku. Finishing dibuat glossy/mengkilap dengan memperlihatkan anyaman dari serat karbon, tentunya akan membuat tampilan helm lebih eksklusif.

Kesimpulan

Helm ini secara keseluruhan sudah bagus, terutama mengingat helm premium produksi di dalam negeri. Tapi sudah merupakan cirikhas produksi lokal juga adalah melupakan detail. Detail kecil seperti ventilasi, kemampuan anti kabut visor,  noise yang ditimbulkan oleh angin, ketersediaan asesoris dan suku cadang terlewat oleh produsen KYT disini. Ventilasi dan noise hanya bisa diketahui kemampuannya dengan wind tunnel test sehingga benar2 tau apakah 2 hal itu berfungsi dengan benar., tidak bisa dikira-kira ato dibuat berdasar asumsi. Contoh helm Arai, eyebrow vent dan upper vent bisa berfungsi pada kecepatan 10 km/j serta kelengkapan asesoris dan suku cadang. Helm adalah bagian terpenting dari kelengkapan dan keselamatan berkendara karena helm yang nyaman dan aman membantu kita untuk lebih  fokus dalam berkendara dan menambah percaya diri.

Monggo silakan menambahkan kalo punya pengalaman dengan helm ini. Maturnuwun